SUKA DUKA PEMBELAJARAN DALAM JARINGAN (DARING) SELAMA PANDEMI VIRUS COVID 19

Rektor Universitas Jenderal Achmad Yani (Unjani) Yogyakarta telah memberlakukan sistem belajar dalam jaringan atau kuliah daring untuk seluruh mahasiswanya. Libur tersebut dilakukan untuk mecegah penyebaran virus Covid-19 per hari Senin, 16 Maret hingga 29 Mei 2020. Hal ini berdasarkan surat edaran Nomor: SE/004/UNJANI/III/2020. Terhitung hingga saat ini, sudah  satu bulan para mahasiswa menjalani kuliah daring, kegiatan pembelajaran yang tadinya dilaksanakan di kelas diubah menjadi daring.

Mila Adiningsih, salah satu mahasiswa program studi  Farmasi semester 6 mengaku dengan kuliah daring mahasiswa terpacu untuk belajar lebih aktif dalam menjawab pertaanyaan-pertanyaan, kuliah daring juga dapat dilakukan dimana saja, dan waktu pembelajaran lebih singkat. Namun, ia mengatakan kuliah di rumah atau kuliah daring kurang efektif. Karena terdapat beberapa kendala yang dialami saat menjalankan kuliah daring.

”kuliah daring sangat tergantung jaringan tiap individu mahasiswa, kuota yang harus mencukupi,dan untuk mata kuliah praktikum jadi tertunda,” ujarnya saat dihubungi memalui whatsapp.

Senada dengan Mila, Kadek Lina Mahasiswa Prodi Kebidanan (D-3) semester 6 juga mengatakan bahwa “kuliah daring sangat tergantung pada internet apabila internet tidak ada maka kita akan ketinggalan perkuliahan, terlebih lagi apabila ada ujian dan mungkin akan mempengaruhi nilai dan hanya bisa mengerti tentang teori dan terbatas untuk praktiknya”

Namun juga kadek menyampaikan bahwa sangat menikmati kuliah daring ini karena fleksibel dimana mahasiswa tetap bisa menjalani perkuliahan dimana saja dan waktu perkuliahan jadi lebih singkat”

Berbeda dengan Nanang Kurniawan mahasiswa prodi Keperawatan semester 6,  Menurutnya, menjalani kuliah daring memiliki suka dan duka tersendiri. Dalam kuliah daring, banyak sekali kemudahan yang didapatkan diantaranya dapat mempraktikan dan memanfaat kan teknologi, materi bisa diakses kapan saja, kita menjadi disiplin, karena segala sesuatunya akan otomatis tercatat. Contoh : ketepatan waktu pengumpulan tugas dan lebih menutut keaktifan individu karena ketika tutorial akan terlihat siapa yang berpendapat dan yang tidak.

Ia pun mengungkapkan dengan adanya kuliah daring ini, membuatnya harus selalu siap memegang ponsel (HP) ataupun laptop dan harus berjam-jam menghadapi layar setiap harinya, tentu saja hal ini dapat berpengaruh pada kesehatan dan dampak-dampak lainnya. Selain itu kuliah daring juga memerlukan jaringan yg cukup, tidak semua lokasi tempat tinggal ada jaringan yg bagus serta membutuhkan biaya tambahan untuk membeli kuota.

Tak hanya bagi mahasiswa, dosen juga memiliki suka dan duka selama menjalankan kuliah daring ini. Seperti Niken Larassati, Msi. Apt , dosen prodi Farmasi, beliau menyampaikan bahwa “Pada awal pemberlakuan kuliah daring cukup bingung hendak bagaimana menjalaninya, cemas dan khawatir mahasiswa tidak dapat mengikuti perkuliahan sebagaimana direncanakan. Mengingat karakteristik mahasiswa yg bermacam macam dan lokasi asal mahasiswa yg beragam koneksi internetnya sampai dengan satu purnama pandemi ini bertamu, alhamdulilah perkuliahan daring dapat berjalan sesuai rencana meski terdapat rasa yang tidak genap di dada lantaran dengan kuliah tanpa tatap muka ini tidak dapat memonitor secara langsung sampai di mana pemahaman mahasiswa terhadap materi.”

“Dengan kuliah daring ini sedikit banyak memengaruhi tumbuhnya perasaan curiga dan tidak percaya begitu saja terhadap beberapa oknum mahasiswa terutama yang selalu hadir dengan alasan yang “mengamankan” dirinya seperti, maaf bu tadi sinyal tiba-tiba hilang, maaf bu tadi mati lampu, maaf bu tadi di sini hujan deras jadi sinyalnya lemah, maaf bu kuotanya tadi sempat habis. Belum lagi adanya rasa kesetiakawanan yang dimiliki mahasiswa yang ketika satu mahasiswa sedang “lengah” (misal ketiduran atau ditinggal bikin indomi) di grup maka mahasiswa yang lain akan membantu menyadarkannya di grup yang lain atau melalui jaringan pribadi. Namun demikian, virus ini memaksa kita untuk tetap bertahan di tengah suasana yang sulit, berusaha dengan berbagai cara untuk dapat melalui kendala yang ada, semoga segera berlalu, corona. Habis gelap terbitlah terang” ujarnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.