Kekerasan terhadap perempuan dan anak semakin marak beberapa tahun terakhir. Data dari Komisi Nasional Perempuan mengalami peningkatan dari tahun 2017 sebesar 348.336 menjadi 406.178 di tahun 2018. Kekerasan pada anak dan perempuan juga masuk dalam target di Sustainable Development Goals (SDGs) sebagai bukti keseriusan dari masalah ini. Sejalan dengan program tersebut, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak juga mencanangkan program 3 Ends, di mana salah satunya berbunyi “Akhiri kekerasan terdahap perempuan dan anak” (Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dan Badan Pusat Statistik, 2017). Pelayanan kesehatan saat ini mengacu pada sistem pelayanan kesehatan primer, di mana penyelenggaraan dilaksanakan di Puskesmas, keluarga, individu, dan masyarakat. Namun secara awam, masyarakat masih belum paham apa yang harus dilakukan ketika menemui kasus-kasus kekerasan. Bahkan, kasus ini justru lebih umum di kalangan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) (Gear, et al., 2016). Oleh karena itu perawat sebagai tenaga pelayanan kesehatan harus meningkatkan pengetahuan dan mengetahui bagaimana harus merespon masalah tersebut dan bagaimana mengaplikasikan peran yang sesuai.
Berdasarkan penjelasan tersebut, maka mahasiswa keperawatan harus dibekali dengan materi yang terkait dengan isu kekerasan pada perempuan dan anak serta mampu mencapai learning outcome dari lulusan keperawatan. Inilah yang melatar belakangi diadakannya kuliah umum dengan tema “HOW TO RESPONSES TO DOMESTIC VIOLENCE AND CHILD ABUSE IN PRIMARY HEALTH CARE”. kuliah umum yang dilaksanakan pada tanggal 31 Desember 2020 di ruang amphitheater Fakultas Kesehatan Unjani Yogyakarta ini di hadiri oleh beberapa dosen keperawatan anak dan keperawatan jiwa dengan jumlah peserta 207 mahasiswa keperawatan. Program studi keperawatan mendatangkan narasumber dari Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Yogyakarta yang dihadiri langsung oleh Bapak Kepala dinas yaitu Bapak Ir. Edy Muhannad dan dari Yayasan Rifka Annisa Women Crisis Center dalam hal ini diwakilkan oleh Ibu Dewi Julianti, SH Dengan adanya kuliah umum ini diharapkan mahasiswa mampu memahami tentang kekerasan pada perempuan dan anak, mampu memberikan respon terhadap masalah yang ada, dan mengetahui bagaimana melakukan pencegahannya di tingkat pelayanan primer. Kuliah umum ini juga menjadi bentuk pengaplikasian visi misi program studi keperawatan yaitu Primary Health Care (PHC).