SLEMAN – Jumlah penderita diabetes pada tahun 2013 di Daerah Istimewa Yogyakarta mencapai 72.207 dengan rentang usia ≥ 15 tahun dengan 11.109 mengalami gejala yang dirasakan .Sedangkan di daerah Bantul, angka penderita diabetes mellitus mencapai angka 17.088. Salah satu komplikasi penyakit diabetes melitus yang sering dijumpai adalah kaki diabetik (diabetic foot), yang dapat berupa adanya ulkus, infeksi dan gangren dan artropati Charcot. Penderita diabetes mempunyai resiko 15% terjadinya ulkus kaki diabetik pada masa hidupnya dan resiko terjadinya kekambuhan dalam 5 tahun sebesar 70%. Neuropati perifer, penyakit vaskuler perifer, beban tekanan abnormal pada plantar dan infeksi menjadi resiko penting untuk terjadinya ulkus kaki diabetik dan amputasi .Berdasarkan data komplikasi diabetes mellitus di Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM) pada tahun 2011 menyatakan bahwa neuropati merupakan komplikasi yang paling banyak terjadi dengan presentase sebanyak 54,00%. Komplikasi neuropati dapat terjadi aliran darah dari tungkai kaki menuju ekstremitas bawah tidak lancar
Komplikasi neuropati diabetik dapat dicegah dengan melakukan pengontrolan kadar gula darah secara teratur dan mencegah terjadinya luka pada kaki. Sehingga pemeriksaan status sirkulasi kaki (Ankle Bracial Index), perawatan dan senam kaki diabetes sangat dianjurkan bagi penderita diabetes mellitus untuk mencegah komplikasi neuropati diabetik.
Arif Adi Setiawan S.,Kep,Ns.,M.Kep bersama dengan Masta Hutasoit M,Kep dan 3 mahasiswa melakukan pengabdian masyarakat sebagai wujud tri dharma perguruan tinggi Dosen yaitu dengan melakukan pemeriksaan dini status sirkulasi kaki kepada pasien dengan kondisi perawatan DM, Edukasi dan Simulasi perawatan kaki DM dan Simulasi senam kaki DM. Kegiatan pengabmas ini dilakukan bersamaan dengan kegiatan senam lansia rutin di Fakultas Kesehatan Unjani Yogyakarta.
Jumlah total peserta yang mengikuti adalah 45 lansia, dari 20 peserta DM terlihat status sirkulasi kaki berada pada batas antara normal dan tidak normal. Sehingga hal ini berhubungan dengan kegiatan berikutnya dimana lansia dianjurkan melakukan gerakan kaki dalam senam DM untuk menjaga sirkulasi di seputaran kaki tetap baik . Hal ini juga akan didukung dari segi eksternal dengan cara menjaga kebersihan area kaki dengan perawatan kaki. Ketika hal eksternal dan internal dapat bersinergi bersama hal ini dapat memperbaiki dan meningkatkan kondisi klien sehingga terjadinya ulkus dapat dicegah.