
Program Studi Kebidanan di bawah Fakultas Kesehatan Universitas Jenderal Achmad Yani Yogyakarta (UNJAYA) kembali menegaskan komitmennya dalam pengembangan keilmuan kebidanan dengan sukses menyelenggarakan The 2nd Unjaya International Conference on Practice and Innovative Complementary in Midwifery (2nd UNICOMMID) pada 26–27 November 2025. Kegiatan ini dilaksanakan secara daring melalui Zoom dan diikuti oleh peserta dari berbagai institusi pendidikan serta tenaga kesehatan nasional dan internasional.
Konferensi internasional kali ini mengangkat Grand Theme: “Global Resilience in Maternal Health: The Role of Healthcare Professionals and Complementary”, sebagai respons terhadap tantangan global dalam upaya meningkatkan ketahanan sistem pelayanan kesehatan ibu.
Kegiatan dibuka secara resmi oleh Rektor Universitas Jenderal Achmad Yani Yogyakarta, Prof. Dr. rer. nat. apt. Triana Hertiani, S.Si., M.Si. Dalam sambutannya, Rektor menegaskan bahwa kesehatan ibu merupakan indikator utama kualitas sistem kesehatan suatu negara, karena berpengaruh langsung terhadap tumbuh kembang anak dan kesejahteraan keluarga. Rektor juga menyoroti masih tingginya angka kematian ibu secara global yang mencerminkan ketimpangan akses layanan kesehatan maternal.
Rektor UNJAYA menekankan pentingnya ketahanan sistem kesehatan maternal yang adaptif dan berkelanjutan dalam menghadapi berbagai krisis, dengan dukungan tenaga kesehatan sebagai garda terdepan serta pemanfaatan pendekatan komplementer berbasis bukti. Selain itu, forum ilmiah internasional seperti UNICOMMID dinilai strategis sebagai wadah kolaborasi lintas negara dan disiplin, sekaligus menjadi tindak lanjut kerja sama internasional (MoU) menuju penguatan kemitraan akademik Program Studi Kebidanan UNJAYA.
Hari pertama konferensi diisi dengan sesi webinar internasional yang menghadirkan narasumber dari dalam dan luar negeri, antara lain perwakilan Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan (BKPK) Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Hans Vrielink, MD, PhD dari Sanquin Blood Supply Foundation, Belanda, akademisi dari Malaysia dan Thailand, serta dosen Program Studi Kebidanan UNJAYA. Para pembicara membahas berbagai isu strategis terkait ketahanan kesehatan maternal, praktik kebidanan komplementer berbasis budaya, keselamatan transfusi darah pada kegawatdaruratan maternal, serta penguatan peran komunitas.
Pada hari kedua, kegiatan dilanjutkan dengan presentasi oral dan poster ilmiah dari peserta yang membahas berbagai topik, meliputi terapi komplementer dalam kebidanan, pendidikan kebidanan, kesehatan komunitas, kesehatan reproduksi, kehamilan dan persalinan, kontrasepsi, manajemen asuhan nifas, perawatan bayi dan balita, praktik kebidanan berbasis bukti, hingga pemanfaatan teknologi dalam kebidanan. Pada akhir kegiatan, panitia mengumumkan best presenter sebagai bentuk apresiasi terhadap karya ilmiah terbaik.
Selain sebagai forum ilmiah dan jejaring internasional, The 2nd UNICOMMID juga menghasilkan luaran akademik berupa publikasi pada jurnal internasional bereputasi (Q4), jurnal nasional terakreditasi SINTA 3, jurnal ber-ISSN, serta prosiding yang diterbitkan oleh Unjaya Press, serta memberikan Satuan Kredit Profesi (SKP) dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Pelaksanaan konferensi internasional ini juga melibatkan Himpunan Mahasiswa Kebidanan (HIMABI) Fakultas Kesehatan UNJAYA sebagai bagian dari kepanitiaan mahasiswa. Keterlibatan HIMABI menjadi wujud nyata peran aktif mahasiswa dalam mendukung kegiatan akademik berskala internasional, sekaligus memberikan pengalaman berharga dalam pengelolaan forum ilmiah, penguatan soft skills, serta pengembangan jejaring profesional sejak dini.
Melalui penyelenggaraan The 2nd UNICOMMID, Program Studi Kebidanan Fakultas Kesehatan UNJAYA semakin memperkuat perannya sebagai pusat pengembangan keilmuan kebidanan yang unggul, inovatif, dan berdaya saing global dalam mendukung terwujudnya pelayanan kesehatan ibu yang adaptif, inklusif, dan berkelanjutan.
